Olahraga raket semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Jika tenis dan squash sudah lama dikenal, kini hadir olahraga padel yang mulai menarik perhatian banyak orang. Karena kemiripan alat dan cara bermain, padel sering dibandingkan dengan tenis dan squash. Namun sebenarnya, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari lapangan, peralatan, hingga gaya bermain. Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan padel dengan tenis dan squash agar Anda bisa menentukan olahraga mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.
Apa itu Padel, Tenis, dan Squash?
- Padel adalah olahraga raket asal Meksiko yang berkembang pesat di Spanyol dan Amerika Latin sebelum akhirnya mendunia. Permainan ini biasanya dimainkan ganda (dua lawan dua) dengan lapangan yang lebih kecil dari tenis, dikelilingi dinding kaca, sehingga bola bisa memantul seperti squash.
- Tenis sudah menjadi olahraga klasik sejak abad ke-19 dan dimainkan di lapangan terbuka atau tertutup dengan berbagai jenis permukaan seperti rumput, tanah liat, dan hard court. Permainan bisa dilakukan tunggal maupun ganda, dengan sistem skor yang terkenal di seluruh dunia.
- Squash dimainkan di dalam ruangan dengan lapangan kecil yang tertutup penuh oleh dinding. Bola dipukul ke dinding depan, dan lawan harus mengembalikan bola sebelum memantul dua kali. Olahraga ini menuntut stamina tinggi dan reaksi cepat.
Perbedaan Lapangan
- Padel: Ukuran lapangan padel sekitar 20 x 10 meter dan dikelilingi dinding kaca setinggi 3–4 meter. Dinding ini menjadi bagian dari permainan karena bola bisa memantul dan tetap dimainkan.
- Tenis: Lapangan tenis jauh lebih besar, yaitu 23,77 x 8,23 meter (untuk tunggal). Tidak ada dinding kaca, sehingga permainan lebih mengandalkan pukulan langsung.
- Squash: Lapangan squash berukuran 9,75 x 6,4 meter dan tertutup penuh oleh empat dinding. Hampir semua sisi lapangan bisa digunakan untuk memantulkan bola.

Peralatan Bermain
- Raket Padel: Terbuat dari bahan komposit tanpa senar, berbentuk bulat atau diamond, dan lebih kecil dari raket tenis.
- Raket Tenis: Lebih besar, memiliki senar, dan dirancang untuk menghasilkan kekuatan pukulan maksimal.
- Raket Squash: Lebih panjang dan ringan dibanding raket tenis, cocok untuk mengontrol bola di ruang sempit.
Sedangkan bola padel mirip dengan bola tenis tetapi dengan tekanan lebih rendah, sehingga pantulannya tidak terlalu tinggi. Bola squash lebih kecil, lebih ringan, dan pantulannya minim.
Aturan Permainan
- Padel: Skor mengikuti sistem tenis (15, 30, 40, game). Umumnya dimainkan ganda dengan reli yang sering melibatkan pantulan dinding.
- Tenis: Bisa dimainkan tunggal atau ganda, dengan sistem skor yang sama. Reli cenderung lebih panjang di lapangan tanah liat, sedangkan di rumput lebih cepat.
- Squash: Skor hingga 11 poin per game, biasanya dimainkan best of 5. Bola harus dipukul ke dinding depan dan tidak boleh memantul lebih dari sekali.
Aspek | Padel | Tenis | Squash |
Ukuran Lapangan | 20 x 10 m, dikelilingi dinding kaca | 23,77 x 8,23 m (tunggal) / 23,77 x 10,97 m (ganda), tanpa dinding | 9,75 x 6,4 m, tertutup penuh oleh 4 dinding |
Jumlah Pemain | Biasanya ganda (2 vs 2) | Tunggal (1 vs 1) atau ganda (2 vs 2) | Tunggal (1 vs 1) |
Raket | Tanpa senar, lebih kecil dan ringan | Lebih besar, dengan senar | Lebih panjang dan ringan dibanding tenis |
Bola | Mirip bola tenis, tekanan lebih rendah | Bola tenis dengan tekanan standar | Bola kecil, pantulan rendah |
Aturan Skor | Sama dengan tenis (15, 30, 40, game) | 15, 30, 40, game | Hingga 11 poin per game, best of 5 |
Gaya Bermain | Strategi, teknik pantulan, kerja sama tim | Kekuatan, servis, daya tahan fisik | Cepat, intens, membutuhkan stamina tinggi |
Kesulitan | Ramah pemula, mudah dipelajari | Menengah – Tinggi | Tinggi, sangat menuntut stamina |
Gaya Bermain & Strategi
- Padel: Mengutamakan kerja sama tim, strategi, dan teknik menggunakan dinding. Kecepatan bola tidak setinggi tenis, sehingga lebih ramah bagi pemula.
- Tenis: Fokus pada kekuatan, teknik servis, dan daya tahan fisik. Tenis lebih menuntut pukulan kuat dan akurasi tinggi.
- Squash: Sangat cepat dan intens. Pemain harus lincah, memiliki stamina tinggi, dan refleks yang baik karena bola bergerak sangat cepat di ruang sempit.
Mana yang Cocok untuk Anda?
- Padel: Cocok bagi pemula atau mereka yang mencari olahraga sosial yang menyenangkan. Padel mudah dipelajari, tidak membutuhkan tenaga ekstra besar, dan sangat interaktif.
- Tenis: Ideal bagi Anda yang suka olahraga kompetitif, memiliki daya tahan tubuh baik, dan ingin menyalurkan energi pada permainan fisik yang menantang.
- Squash: Tepat bagi orang yang menyukai olahraga intens dengan ruangan kecil. Cocok untuk melatih stamina, kecepatan, dan konsentrasi.
Meskipun padel, tenis, dan squash sama-sama termasuk olahraga raket, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Padel menonjol sebagai olahraga modern yang mudah dipelajari dan sangat sosial, tenis tetap populer sebagai olahraga klasik penuh gengsi, sementara squash menawarkan intensitas tinggi dalam ruang terbatas.
Jika Anda sedang mencari olahraga baru yang seru dan ramah pemula, padel bisa menjadi pilihan terbaik untuk dicoba. Selain menyehatkan, padel juga membantu memperluas pertemanan karena biasanya dimainkan secara ganda.