Kontraktor Lapangan Olahraga

Our Blog

Perbedaan Padel dan Tenis: Ukuran, Peralatan, dan Cara Bermainnya

Perbedaan Padel dan Tenis

Sekilas, olahraga padel memang terlihat seperti tenis. Keduanya sama-sama menggunakan raket, bola, net, dan dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang. Namun jika dilihat lebih dekat, padel dan tenis ternyata sangat berbeda baik dari ukuran lapangan, cara bermain, hingga strategi permainannya.

Bagi kamu yang baru mendengar tentang padel dan penasaran apa bedanya dengan tenis, artikel ini akan menjelaskan perbedaan padel dan tenis secara lengkap dan mudah dipahami.

Sekilas Perbedaan Padel dan Tenis

Tenis adalah olahraga klasik yang sudah populer sejak abad ke-19 dan dimainkan secara individu (single) maupun ganda (double). Permainan ini menuntut kekuatan, ketepatan, dan daya tahan tubuh tinggi.

Sementara itu, padel adalah versi modern yang lahir di Meksiko pada tahun 1969 oleh Enrique Corcuera, lalu berkembang pesat di Spanyol, Italia, dan Amerika Latin. Kini padel menjadi olahraga sosial paling cepat berkembang di dunia dan mulai ramai dimainkan di Indonesia.

Padel bisa disebut sebagai “gabungan antara tenis dan squash.” Permainannya lebih interaktif karena bola bisa memantul dari dinding, menjadikannya seru, dinamis, dan mudah dimainkan oleh siapa saja, termasuk pemula.

🎾 Fakta menarik: Menurut Federation of Padel International (FIP), ada lebih dari 30.000 lapangan padel di seluruh dunia dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun.

Ukuran Lapangan Padel vs Tenis

Meskipun sekilas mirip, ukuran lapangan padel jauh lebih kecil dibandingkan tenis. Berikut perbandingannya:

AspekPadelTenis
Ukuran Lapangan20 x 10 meter23,77 x 8,23 meter (single) / 23,77 x 10,97 meter (double)
PermukaanRumput sintetis dengan dinding kacaUmumnya tanah liat, rumput alami, atau hard court
DindingAda dinding kaca di sekeliling lapanganTidak ada dinding, permainan terbuka
NetTinggi 88–92 cmTinggi 91,4 cm di tengah

Pada tenis, bola yang keluar dari area permainan langsung dianggap “out.” Sedangkan dalam padel, bola boleh memantul di dinding kaca setelah menyentuh lantai, selama masih berada dalam permainan. Hal inilah yang membuat padel lebih strategis dan penuh variasi pukulan.

Selain itu, lapangan padel dikelilingi pagar atau kaca tinggi agar bola tetap berada di area permainan. Dengan ukuran lapangan yang lebih kecil, padel terasa lebih cepat dan interaktif tidak perlu kekuatan besar, tetapi membutuhkan refleks cepat dan kerja sama tim.

Raket dan Bola: Ringan, Tapi Beda Fungsi

🎾 Raket Padel

  • Tidak memiliki senar, melainkan permukaan solid berlubang-lubang.
  • Panjangnya sekitar 45 cm dan beratnya lebih ringan daripada raket tenis.
  • Raket padel dibuat dari bahan komposit seperti EVA foam dan carbon fiber, dirancang untuk kontrol dan manuver cepat.

🎾 Raket Tenis

  • Memiliki senar dan rangka yang lebih panjang.
  • Dirancang untuk menghasilkan kecepatan dan power pukulan yang lebih kuat.
  • Bahan utama umumnya graphite atau titanium.

🎾 Bola

Keduanya tampak sama, tetapi tekanan udara bola padel lebih rendah sekitar 10%–15% dibanding bola tenis. Akibatnya, bola padel memantul lebih lembut dan lebih mudah dikontrol ideal untuk permainan di ruang yang lebih kecil.

💡 Insight: Bola padel standar memiliki tekanan sekitar 4,6–5,2 kg/cm², sementara bola tenis mencapai 5,7–6,0 kg/cm².

Cara Bermain dan Sistem Skor

Walau terlihat mirip, sistem permainan dan aturan antara padel dan tenis cukup berbeda.

🎯 Padel

  • Selalu dimainkan berpasangan (2 lawan 2).
  • Servis dilakukan dari bawah pinggang setelah bola dipantulkan di tanah.
  • Bola boleh memantul di dinding kaca setelah menyentuh lantai.
  • Pemain bisa memanfaatkan pantulan dinding untuk menyerang balik lawan.
  • Skor sama seperti tenis: 15–30–40–game.

🎯 Tenis

  • Bisa dimainkan single (1 lawan 1) atau double (2 lawan 2).
  • Servis dilakukan dari atas kepala, dan kekuatan pukulan lebih penting.
  • Tidak ada dinding, sehingga bola yang keluar langsung kehilangan poin.
  • Tempo permainan lebih cepat dan menuntut stamina tinggi.

Perbedaan padel dan tenis terletak pada strategi permainan. Padel menekankan koordinasi, posisi, dan refleks, sementara tenis lebih fokus pada kekuatan, kecepatan, dan teknik pukulan.

Tingkat Kesulitan dan Gaya Permainan

Bagi pemula, padel jauh lebih mudah dipelajari dibanding tenis. Raketnya ringan, area permainan lebih kecil, dan aturan pantulan dinding membuat pemain pemula tetap bisa menikmati permainan tanpa banyak kesalahan “out.”

Tenis membutuhkan latihan yang lebih intens karena pemain harus menguasai teknik pukulan (forehand, backhand, serve, volley) dan membaca arah bola di area yang lebih luas.

AspekPadelTenis
Jumlah pemainSelalu ganda (2 lawan 2)Single atau ganda
Fokus utamaKerja sama tim & refleksKekuatan & teknik individu
Durasi permainanLebih cepat (30–45 menit)1–2 jam
Tingkat kesulitanMudah dipelajariButuh latihan intensif

🗣️ Menurut pelatih dari Jakarta Padel Club, “Padel adalah olahraga sosial yang fun. Banyak pemain tenis yang beralih karena padel lebih ringan dan cocok dimainkan di akhir pekan tanpa tekanan kompetitif.”

Popularitas dan Tren di Indonesia

Olahraga padel baru mulai dikenal di Indonesia sekitar 2022, terutama di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Sejumlah klub olahraga seperti Senayan Padel Club dan Padel Jakarta sudah membuka fasilitas lapangan dengan standar internasional.

Padel menarik perhatian masyarakat urban karena:

  • Bisa dimainkan lintas usia dan gender.
  • Tidak memerlukan stamina ekstrem.
  • Memiliki unsur sosial yang kuat (karena selalu dimainkan berpasangan).

Sementara itu, tenis masih menjadi olahraga klasik yang digemari di berbagai kalangan dan tetap menjadi bagian dari budaya olahraga global. Namun, dengan munculnya padel, kini masyarakat Indonesia memiliki alternatif baru yang lebih mudah diakses dan menyenangkan.

📊 Data dari International Padel Federation (FIP) menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan padel di Asia meningkat lebih dari 30% dalam dua tahun terakhir, dan Indonesia menjadi salah satu pasar yang potensial.

Padel vs Tenis: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

  • Jika kamu suka permainan cepat, ringan, dan sosial: padel adalah pilihan tepat.
  • Jika kamu lebih menikmati tantangan teknik dan stamina: tenis tetap menjadi pilihan terbaik.
  • Keduanya memiliki manfaat besar untuk kesehatan, seperti melatih kelincahan, koordinasi, dan daya tahan tubuh.

Bahkan, banyak pemain tenis profesional yang menjadikan padel sebagai olahraga pelengkap untuk menjaga refleks dan kecepatan kaki.

Meskipun padel dan tenis terlihat mirip dari luar, perbedaan padel dan tenis cukup signifikan dari segi lapangan, peralatan, aturan, dan gaya bermain.

  • Padel lebih kecil, berdinding kaca, dan dimainkan berpasangan.
  • Tenis lebih besar, tanpa dinding, dan bisa dimainkan sendiri.

Padel memberikan pengalaman bermain yang lebih santai dan interaktif, sedangkan tenis tetap menjadi olahraga klasik yang menguji teknik dan kekuatan.

Dengan semakin banyaknya lapangan padel dibangun di Indonesia, kini kamu bisa mencoba langsung sensasi olahraga yang sedang tren di dunia ini. Siapa tahu, setelah mencobanya, kamu justru jadi ketagihan bermain padel setiap akhir pekan!

Nah, untuk kamu yang ingin membangun lapangan padel sendiri jasalapangan.com hadir sebagai mitra kontraktor pembangunan lapangan padel profesional dan terjangkau yang akan membantu kamu mewujudkan lapangan padel impianmu. Hubungi kami sekarang!

Learn more with our blog tips